Pada sebaris hujan, kita masuki cakrawala dengan payung terbuka tanpa layung senja.
Terpa angin meninggalkan jejak dingin di dada kita.
Engkau menggigil di jantungku…..
Bergetar diNadiku….
Terpa angin meninggalkan jejak dingin di dada kita.
Engkau menggigil di jantungku…..
Bergetar diNadiku….
Jutaan tetes air berterbangan seperti tangis terbebas dari kesedihan
seperti bunga bunga tumpah dari jambangan..
Mengisi hatimu yang bimbang mengubahmu jadi tembang.
Rintik merdu…. Penuh Kesyahdu’an…
seperti bunga bunga tumpah dari jambangan..
Mengisi hatimu yang bimbang mengubahmu jadi tembang.
Rintik merdu…. Penuh Kesyahdu’an…
Sebulir hujan menggantung di ujung payung sebuah kilau,
seolah cahaya yang tersimpan. .
Sebutir doakah? dlm tanya didada…!
Kumasuki kelambu hujan di mana airmatamu menggenggam rindu.. untuk Q
seolah cahaya yang tersimpan. .
Sebutir doakah? dlm tanya didada…!
Kumasuki kelambu hujan di mana airmatamu menggenggam rindu.. untuk Q
Waktu lalu mendesak. . .Serasa singkat…
Rembang pun berlalu, saat benderang lampul ampu… dan hujan berpamitan
di jendela senja yang perlahan menutup payung kita dengan sebuah pelukan.
Kasih…. Saat Itu Tiba Masa Perpisahan !
Rembang pun berlalu, saat benderang lampul ampu… dan hujan berpamitan
di jendela senja yang perlahan menutup payung kita dengan sebuah pelukan.
Kasih…. Saat Itu Tiba Masa Perpisahan !
Dan Kini Tak Terasa 5tahun Sudah kita terpisah
Kubayangkan Wajahmu yg Dlu Selalu isi Hari2ku
Masa Muda Kita Yg Penuh Cinta
Bergetar Hati Q, Kelu Rasa Lidahku
Kubayangkan Wajahmu yg Dlu Selalu isi Hari2ku
Masa Muda Kita Yg Penuh Cinta
Bergetar Hati Q, Kelu Rasa Lidahku
Saat Kurasakan Rindu Dengan BYg2mu
Dan Sebutkan namamu…
Dalam Kenangan Kau Sllu ada
Dlm Hati Kau Tak Kan Terganti
Dlm Damba Semoga Kelak Kita Kan Berjumpa
Dan Sebutkan namamu…
Dalam Kenangan Kau Sllu ada
Dlm Hati Kau Tak Kan Terganti
Dlm Damba Semoga Kelak Kita Kan Berjumpa
0 komentar:
Post a Comment