Monday, January 31, 2011
Catatan Yang Seharusnya Tanpa Nama
puisi romantis, puisi selamat tidur, puisi cinta dan puisi sahabat.
blog puisi romantis
kali ini akan posting
Catatan Yang Seharusnya Tanpa Nama.
Aku sadar kini bukan rintik hujan yg menemaniku.
Hanya segelas air yg mulai membeku.
Dan kini tambah membeku dan membisu.
Bahkan kini Membasahi sebahagian waktuku.
Memang terlalu lama untk dia tau.
Tau bagaimana waktu berdetik dengan lugu.
Tau bagaimana jantung yg seharusnya berdetak tanpa haru.
Tau bagaimana aku yg menunggu tanpa lagu.
Ahh Mungkn kau tak akan pernah tau.
Atau aku yg selalu terdiam dalam senja mu.
Maaf.
Mungkin aku salah memandangmu.
Seharusnya tak begitu.
Seharusnya aku disitu.
Bukan menunggu atau menderu.
Boleh kah aku melupakan mu?
Ini bukan pintaku.
Ini hanya pinta dari sebuah hati yg terlalu renta untk menunggu.
Bolehkah aku meninggalkan mu?.
Ini juga bukan pintaku.
Ini pinta dari tubuh yg terlalu lelah untk menunggu.
Bolehkah aku memelukmu.?
Ini bukan pintanya atau ini bukan teriakan nya.
Tapi ini pintaku , agar aku bisa berkata yg seharusnya di ucpkan saat melepas seseorang .
“Selamat tinggal”
itukah kata katanya.
Dan kini aku bisa mengikuti hati dan tubuh yg bertanya padamu..
Seharusnya kau tau Hati dan tubuh itu miliku .
dan kini aku siap.
Untuk Melupakan mu dan meninggalkan mu.
Slamat tinggal engkau yg membuat ku menunggu..
Dan sampai jumpa engkau yg seharusnya tak di hidupku.
Terimkasih atas kunjungan anda ke blog
puisi romantis
jika postingan
Catatan Yang Seharusnya Tanpa Nama
menarik jangan lupa untuk berbagi ke teman, share Blog
Puisi Romantis
ini melalui link media sosial dibawah. ^_^
Artikel Terkait Catatan Yang Seharusnya Tanpa Nama :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment