mungkin tak sebaiknya aku menyiksa jiwaku dengan imajinasi bodohku,
aku terlalu merindukan seorang belahan hati,
hingga pikiranku menyiksa jiwaku sendiri
ku bukanlah pria tampan ataupun kaya seperti para wanita menginginkan kekasih sempurnanya,
tetapi tak satu orangpun mempunyai cinta seperti cintaku,
tak seorangpun mempunyai ketulusan seperti tulusku
berbahagialah kekasih imajinasiku,karna jiwaku kini penuh rasa sedih karna merindukan hadirmu, kemana engkau pergi?
Bahkan tak satu katapun kau ucapkan ketika pergi meninggalkanku
kekasihku, mana kata kata manjamu,ketika menyapaku?
Apakah kini ada imajinasi lain di hatimu?
Oh… Aku sadar,
karna mungkin aku tak sebaik dan tak setampan imajinasimu saat ini,
biarlah aku tetap mengimajinasikan bayanganmu
sore sudah pergi,
sedang kekasih imajinasiku belum menampakkan suaranya,
ah mungkin terlalu pagi untuk kusapa bidadariku itu..
Akan aku coba lagi menungumu sampai tengah malam di rindangnya pohon cemara ini
bahkan tengah malam pun,suara burung hantu dikejauhan lebih kudengar daripada suaramu, apakah tengah malam ini bukan milikku lagi?
Kekasih imajinasiku, datanglah sebentar saja,
aku ingin mengatakan betapa rindu jiwaku ini,hanya itu saja
sebenarnya, telah kutuliskan ratusan puisi di atas kertas ini ketika aku akan bertemu kamu kekasih imajinasiku,
tapi aku sadar, bahwa kertas ini tak lebih berharga dari kertas untuk membungkus terasi,
ah akhirnya kubatalkan niatku ,
aku sendiripun bingung kekasih imajinasiku apakah keinginanmu yang bisa kupenuhi,
aku ingin melihatmu tersenyun untukku seperti senyummu pada imajinasimu yang lain
Kekasih imajinasiku,
ketahuilah.. Telah kupatri namamu dalam hatiku,hingga tak mungkin lagi ada nama lain selainb namamu
0 komentar:
Post a Comment