Ku duduk menatap langit yang berselimut kabut
Rembulan tak tampak tuk menyinari gelapnya malam
Hanya pijaran kendaraan yang lalu-lalang menyinari
Pikiranku jauh berkelana menembus rintik yang mulai membasahi bumi
Hatikupun mulai basah jika teringat tentangmu
Tulangku seolah remuk tatkala selaksa kenangan kita melintas di benak kecilku
Kucoba dan selalu kucoba untuk melenyapkan semua tentangmu
Namun selalu hadir terbawa sang bayu
Aku merindukanmu malam ini, malam kemarin dan malam yang akan datang
Tahukah engkau? Jika tak terhitung malam yang telah kulewati dengan kesendirianku
Bercumbu dengan kerinduan yang selalu mengorgasmekanku dengan kesedihanku
Merindukan dan selalu merindukanmu....
0 komentar:
Post a Comment